Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Perasaanku tentang mu

Karenamu . . Terimakasih telah menjadi Sumber inspirasi untuk menuliskan cerita yang bisa ku bagikan kepada sahabat-sahabatku. Mungkin,tulisan-tulisan yang kemarin mengenai Cinta itu sudah banyak aku curahkan kepada mereka. Tapi tidak kepadamu. Memberanikan diri untuk menulis kembali,menuliskannya dengan perasaan dan kisah yang aku alami kamarin hingga detik ini. Dan semua itu aku rasakan,perasaan yang hancur dan bimbang,aku menjadikannya pelajaran. Tapi itu tidak menyurutkan rasaku untuk mencintaimu. Perasaan yang tetap sama dari sebelumnnya. Perihnya sungguh aku nikmati, meski terkadang lelah itu menerpa. Semua aku lakukan karena aku tidak ingin menjadikan kotor Fitrah cinta-Nya yang suci.Hingga datang saatnya aku melepaskan kisah itu. @khansadindaputri Hilang, Apa yang Hilang?  Hilang oleh siapa?  Karena apa? Sebut saja perasaan yang dulu pernah berdiam dalam hati hingga mengalir disetiap doa. Bahkan aku lupa kapan rasa itu hadir, kenapa aku bisa memiliki...

Mencintai namun harus melupakan

Keadaan paling menyakitkan adalah ketika kita mencintai seseorang tapi harus berusaha melupakan. Pergi, atau bertahan dalam kesakitan. Ingin meninggalkan rasanya tidak bisa. Ketika aku memutuskan untuk pergi. Semuanya terasa sulit, karena dia selalu membuat diri ini merasa begitu berharga.Tapi saat kembali, dia kembali mengulang kesalahan yang sama.Menghancurkan dengan cara yang sama. Dan lagi. Karena Cinta aku bertahan, mencoba memahami apa yang terjadi.meskipun hati ini sangat sakit demi untuk mencintainya. Hati ini tidak bisa dibohongi, aku mencintainya. Apakah semua yang aku lakukan belum cukup untuk membuktikannya? Sudah berapa kali hati ini merasakan sakit yang sama. Tapi,lagi-lagi karena aku Cinta! Meskipun kita terkesan paksa untuk bersama. Ingin mengikhlaskan semuanya. Membiarkan dia pergi, membiarkan semuanya seperti dulu saat aku belum mengenalnya. Tapi itu sangat berat. Aku tidak bisa.. Saat kesabaranku habis, aku ingin pergi. Ingin menjauh dan melupakannya. ...

Penantian tak berujung

Penantian tak berujung . . . Aku ingin melupakanmu! Tapi aku sering memperhatikanmu. Aku tidak akan peduli denganmu! Tapi aku selalu mengkhawatirkanmu. Aku akan pergi darimu! Tapi aku selalu kembali,mengejarmu.. Dan semua yang aku lakukan hanya mendapatkan pengabaian darimu. Lagi-lagi aku harus terjatuh. Merasakan kecewa,dan air mata. Bukankah aku pernah mencoba menyapamu,namun kamu menjawab sekedarnya. Membuat suasana menjadi dingin dan kaku. Sekarang aku menyerah untuk memulai. Aku takut,jika karena diriku kamu merasa terganggu. Aku menunggumu. Menunggu dalam penantian tak berujung. Dari kejauhan aku memperhatikan setiap gerak-gerikmu. Tertawa karena tingkah konyolmu. Mungkin aku akan bahagia jika berada bersamamu disana, ingin rasanya. Tapi itu hanya harapku. Menjagamu dari kejauhan. Memastikanmu baik-baik saja. Itu lebih dari cukup untukku. Karena percuma jika aku pergi, tapi hatiku masih menginginkan dirimu

Pergi

PERGI Apakah kamu tahu? Aku masih ingat saat pagi itu datang. Kamu menyapaku dengan tersenyum Dan itu berhasil membuat wajahku merona. Aku rindu saat kita bertukar senyum. Senyumanmu seolah menjadi candu untukku. Kita bertemu, dan aku hanya diam. Tapi kamu selalu bisa mencairkan suasana. Dan tercipta tanya jawab antara kita yang terkesan konyol, tapi aku suka. Kamu selalu menang dalam hal merebut hatiku. Hingga kamu membuatku berharap. Berharap kamulah orang mencintaiku setulus hati. Sekarang? Kamu seakan menghilang dariku. Bersembunyi dengan jarak dan membuatku rindu. Aku sangat merindukanmu. Merindukan apapun tentangmu. Tapi salahkah jika aku menyalahkan jarak? Aku sadar,aku terlalu berharap padamu. Mudah saja bagiku mencari pengganti,tapi kamu? Tidak tergantikan oleh siapapun. Kamu yang pertama membuatku takut. Ya, aku takut kehilanganmu.

Ini hanya soal waktu

Ini hanya soal waktu.. Hanya perlu menunggu,menunggu sesuatu yang memang harus aku tunggu. Aku biarkan hatiku untuk tetap mengagumimu. Dan kamu biarkan hatimu mengaguminya. Ini tak adil.. Tapi aku paham Ini hanya soal waktu Nanti, kamu akan mengerti tanpa aku jelaskan. Apakah diamku adalah salah? Tidak. Diamku lebih baik, jika aku harus berbicara mengutarakan isi hatiku padamu. Aku telah lama mengagumimu Dalam diamku.. Andai hati ini dapat bicara,pasti ia akan berteriak inginkanmu. Apapun yang terjadi nanti,aku akan sanggup menghadapinya. Aku percaya Allah tahu yang terbaik untukku,juga untukmu. Jika kita benar-benar tidak ditakdirkan bersama. Pergilah,dan ingat.. Kita pernah saling berharap, Maafiqodarullah khair 😊

Tentang rinduku

Tentang Rinduku.. Kamu boleh menghilang sesuka hatimu. Kamu boleh membuatku benci kepadamu. Asal jangan membuatku kehilanganmu. Apakah kamu tahu,rindu ini sangat dalam untukmu.aku teramat sangat merindukanmu. Biarkan rindu ini.. Kamu tidak perlu khawatir, aku tidak meminta dirimu untuk membalas rinduku.aku hanya ingin kamu tahu, Hanya itu. Dengan rinduku.. Aku tidak ingin menjadi seseorang yang membuatmu jatuh kedalam jurang Cinta yang semu. Aku tidak ingin kita terjebak kedalam dosa. Aku juga tidak mau menodai fitrahNya,dengan membuatNya murka kepada kita. Rinduku Akan aku ubah menjadi sebuah lantunan Do'a. Maafkan aku, selalu menempatkanmu menjadi seseorang paling sibuk dipikiranku.
Aku adalah pengagummu. Setiap pagi, sore, malam.. Rindu itu selalu datang dalam hatiku. Hati ini selalu ingin tahu kabar tentang dirimu disana. Meskipun hanya sekilas melihatmu Sudah cukup membuatku menghilangkan sedikit rindu. Saat melihatmu berjalan ke arahku. Dan aku menyibukkan diriku, jujur saja. Mataku selalu mencari kesempatan untuk melihatmu. Entahlah apakah aku terlalu berlebihan?

Karena senyummu

Aku menulis karena asyik melihat senyummu.. Menikmati setiap lekuk indah senyummu,hanya itu. Hanya satu alasan,kenapa bolpoin ku terus bergerak menuliskan kata perkata hingga menjadi bait sebuah tulisan tentang dirimu. Sungguh.. Senyumanmu membuatku takut, takut kehilangan senyuman terindah yang telah menjadi alasan terciptanya sebuah tulisan dalam buku. Tapi kamu tahu,aku bahagia sekaligus terluka melihat senyuman itu terlukis Indah diwajahmu. Kenapa? Karena aku tahu,setiap senyuman itu bukanlah karena diriku. Aku tidak ingin senyuman itu hilang... Meskipun senyuman itu bukan untukku. Sudah aku coba untuk pergi. Dan memberi tahu pada diriku sendiri, bahwa senyummu tak mungkin untukku. Tapi aku hanyut.. Aku semakin terpesona.Bukan,bukan hanya karena senyummu tapi karena dirimu. Mungkin aku tidak akan pernah bisa menggapaimu,tapi izinkan aku untuk mengagumi dirimu disini. Maafkan aku,selalu melibatkan dirimu dalam coretan-coretan sederhanaku. @khansadindaputri